Langsung ke konten utama

Mengajar Madrasah Diniyah & Mengaji Al-Qur'an di Musholla Al-Hilal Bersama KKN-T 48

Selasa (03/01/23). kami mulai melaksanakan kegiatan belajar mengajar al qur'an di musholla milik Kiyai Tamam. Juga mengajar madrasah diniyah pada jam 14.00 di madrasah al hilal desa padelegan. Kegiatan tersebut bertujuan sebagai bentuk pengabdian juga pengamalan ilmu.

Kegiatan mengajar Al-Qur'an tersebut dimulai setelah jama'ah sholat maghrib hingga solat isya' dan libur pada hari kamis malam jum'at.

Awal mengajar dimulai dengan muroja'ah juz 30 yang kemudian di lanjutkan dengan semak.an qur'an dan di akhiri dengan membaca do'a-do'a seperti do'a mau makan, do'a mau belajar, dan lain lain.

Setelah jama'ah isya' untuk menutup kegiatan mengaji kita semua membaca do'a khotmil qur'an yang langsung di imami oleh pak kyai.

Untuk kegiatan madrasah Diniyah dimulai pada pukul 14.00 hingga pukul 16.00. Kegiatan tersebut Libur pada hari minggu.

Awal belajar dimulai dengan pembacaan do'a, kemudian ngaji kitab menyesuaikan dengan jadwal. Ada kitab fiqih, hadist, nahwu, shorof, Aswaja, aqidah akhlak dan lainnya.

Setelah adek adek menulis, kami menerangkan apa yang di maksud oleh kitab tersebut.

Adzan asar bel istirahat berbunyi dan dianjurkan untuk langsung ke musholla untuk melaksanakan sholat berjam'ah. Istirahat berakhir pada pukul 15.30. 

Pada pukul 16.00 kami mengakhiri kegiatan tersebut dengan pembacaan do'a sesudah belajar dan menutupnya dengan salam.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Desa Padelegan Kecamatan Padewawu Kabupaten Pamekasan

Asal usul nama desa Padelegan berdasarkan riwayat yang dikisahkan masyarakat setempat berasal dari kata Padhelengan yang dalam bahasa jawa berarti tempat untuk melihat bulan (mengetahui waktu perhitungan bulan), yang sampai saat ini digunakan untuk menentukan awal dan akhir Bulan Ramadhan ataupun awal tahun Hijriyah. Karena biasa digunakan dalam pengucapan warga sekitar kemudian kata "Padhelengan" menjadi "Padelegan". Data jumlah penduduk Desa Padelegan kurang lebih 3400 jiwa dimana dusun bangkal 333 penduduk, dusun modung 258 penduduk, dusun dajah tambak 684 penduduk, dusun asam batur 542 penduduk, dusun laok tambak 765 dan dusun muarah 818 penduduk. Desa Padelegan dipimpin oleh bapak Haji Ibnu Hajar selaku kepala desa selama 2 periode mulai tahun 2019 s/d 2014, lalu dipilih oleh masyarakat kembali pada tahun 2014 s/d 2019. Luas wilayah desa Padelegan adalah 906,7 Km2 yang terbagi dari sebelah timur adalah desa Tanjung, sebelah barat adalah desa Majun

Profil Desa Padelegan Kec. Pademawu Kab. Pamekasan

Asal usul nama desa Padelegan berdasarkan riwayat yang dikisahkan masyarakat setempat berasal dari kata  Padhelengan  yang dalam bahasa jawa berarti tempat untuk melihat bulan (mengetahui waktu perhitungan bulan), yang sampai saat ini digunakan untuk menentukan awal dan akhir Bulan Ramadhan ataupun awal tahun Hijriyah. Karena biasa digunakan dalam pengucapan warga sekitar kemudian kata "Padhelengan" menjadi "Padelegan". Data jumlah penduduk Desa Padelegan kurang lebih 3400 jiwa dimana  dusun bangkal 333 penduduk, dusun modung 258 penduduk, dusun dajah tambak 684 penduduk, dusun asam batur 542 penduduk, dusun laok tambak 765  dan  dusun muarah 818 penduduk.  Desa Padelegan dipimpin oleh bapak Haji Ibnu Hajar selaku kepala desa selama 2 periode mulai tahun 2019 s/d 2014, lalu dipilih oleh masyarakat kembali pada tahun 2014 s/d 2019. Luas wilayah desa Padelegan adalah 906,7 Km2 yang terbagi dari sebelah timur adalah desa Tanjung, sebelah barat adalah desa Majungan, seb

Kunjungan Ke Home Industri MP Jumiang Indah Desa Padelegan

KKN 24 Padelegan, pada Sabtu (29/12/19) melakukan kunjungan ke MP Jumiang Indah di dusun Laok Tambak, Desa Padelegan, Pademawu, Pamekasan. MP Jumiang Indah adalah tempat sortasi Rajungan atau pengupasan Rajungan. Dalam sehari, sekitar 1 ton Rajungan dikupas dan dipisahkan bagian-bagiannya, seperti daging dan telur. Dari 1 ton Rajungan, menghasilkan daging seberat 250 Kg. Selanjutnya, daging di kemas dalam toples dan disimpan dalam pendingin. Selanjutnya, daging rajungan akan dikirim ke Sampang, Bangkalan dan Kalimantan. Juga; sebagian lagi dikirim ke Rembang, Jawa Tengah, untuk di ekspor. Di sana, di Rembang, daging rajungan akan di kemas dengan kaleng dan sudah diberi bumbu, seperti produk sarden. Selain dagingnya, limbah Rajungan berupa cangkang akan dikeringkan, kemudian dikirim ke Sidoarjo, ke perusahaan pembuat keramik. Menambahkan: cangkang rajungan merupakan salah satu bahan utama keramik. Namun, harga limbah cangkang rajungan tersebut dijual seharga Rp 1000/kg.