Langsung ke konten utama

Sosialisasi Sadar Wisata kepada Masyarakat Desa Padelegan Oleh KKN 08

SOSIALISASI SADAR WISATA

Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, merupakan suatu desa yang berada di daerah pesisir pantai. Desa ini biasa disebut dengan kampung Teri, karena begitu melimpahnya hasil tangkapan ikan teri yang didapatkan. Selain hasil tangkapan ikan laut yang begitu melimpah, Desa Padelegan juga memiliki pantai yang begitu mempesona. Pasir pantai yang membentang luas di daerah selatan Desa Padelegan yang berhadapan langsung dengan laut jawa, seakan menambah indahnya panorama yang dimiliki. Oleh karena itu, dengan banyaknya potensi yang dimiliki oleh kampung teri ini, sosialisasi tentang masyarakat sadar wisata sangat diperlukan agar potensi yang dimiliki oleh kampung teri ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin sehingga dapat mensejahterakan masyarakatnya. dimana potensi laut sangatlah tinggi, yang mana disini akan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.


Menanggapi hal tersebut mahasiswa KKN Kelompok 08 mengadakan sosialisasi tenatng masyarakat sadar wisata. Karena sebagai pemuda, mahasiswa KKN Kelompok 08 menginginkan agar masyarakat di Desa Padelegan ini sadar akan potensi yang dimiliki oleh desanya. Sosialisasi ini bertemakan "MASYARAKAT SADAR WISATA DI DESA PADELEGAN DENGAN MEWUJUDKAN NILAI NILAI DAN KEBUDAYAAN MASYARAKAT DAERAH". Sosialisasi ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat sekitar akan pentingnya potensi yang dimiliki desanya antara lain adanya laut yang memiliki pesona yang indah selain itu ada juga tambak garam dan kampung teri yang menambah daya tarik tersendiri dari desa Padelegan. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Desa Padelegan Kecamatan Padewawu Kabupaten Pamekasan

Asal usul nama desa Padelegan berdasarkan riwayat yang dikisahkan masyarakat setempat berasal dari kata Padhelengan yang dalam bahasa jawa berarti tempat untuk melihat bulan (mengetahui waktu perhitungan bulan), yang sampai saat ini digunakan untuk menentukan awal dan akhir Bulan Ramadhan ataupun awal tahun Hijriyah. Karena biasa digunakan dalam pengucapan warga sekitar kemudian kata "Padhelengan" menjadi "Padelegan". Data jumlah penduduk Desa Padelegan kurang lebih 3400 jiwa dimana dusun bangkal 333 penduduk, dusun modung 258 penduduk, dusun dajah tambak 684 penduduk, dusun asam batur 542 penduduk, dusun laok tambak 765 dan dusun muarah 818 penduduk. Desa Padelegan dipimpin oleh bapak Haji Ibnu Hajar selaku kepala desa selama 2 periode mulai tahun 2019 s/d 2014, lalu dipilih oleh masyarakat kembali pada tahun 2014 s/d 2019. Luas wilayah desa Padelegan adalah 906,7 Km2 yang terbagi dari sebelah timur adalah desa Tanjung, sebelah barat adalah desa Majun

Profil Desa Padelegan Kec. Pademawu Kab. Pamekasan

Asal usul nama desa Padelegan berdasarkan riwayat yang dikisahkan masyarakat setempat berasal dari kata  Padhelengan  yang dalam bahasa jawa berarti tempat untuk melihat bulan (mengetahui waktu perhitungan bulan), yang sampai saat ini digunakan untuk menentukan awal dan akhir Bulan Ramadhan ataupun awal tahun Hijriyah. Karena biasa digunakan dalam pengucapan warga sekitar kemudian kata "Padhelengan" menjadi "Padelegan". Data jumlah penduduk Desa Padelegan kurang lebih 3400 jiwa dimana  dusun bangkal 333 penduduk, dusun modung 258 penduduk, dusun dajah tambak 684 penduduk, dusun asam batur 542 penduduk, dusun laok tambak 765  dan  dusun muarah 818 penduduk.  Desa Padelegan dipimpin oleh bapak Haji Ibnu Hajar selaku kepala desa selama 2 periode mulai tahun 2019 s/d 2014, lalu dipilih oleh masyarakat kembali pada tahun 2014 s/d 2019. Luas wilayah desa Padelegan adalah 906,7 Km2 yang terbagi dari sebelah timur adalah desa Tanjung, sebelah barat adalah desa Majungan, seb

Kunjungan Ke Home Industri MP Jumiang Indah Desa Padelegan

KKN 24 Padelegan, pada Sabtu (29/12/19) melakukan kunjungan ke MP Jumiang Indah di dusun Laok Tambak, Desa Padelegan, Pademawu, Pamekasan. MP Jumiang Indah adalah tempat sortasi Rajungan atau pengupasan Rajungan. Dalam sehari, sekitar 1 ton Rajungan dikupas dan dipisahkan bagian-bagiannya, seperti daging dan telur. Dari 1 ton Rajungan, menghasilkan daging seberat 250 Kg. Selanjutnya, daging di kemas dalam toples dan disimpan dalam pendingin. Selanjutnya, daging rajungan akan dikirim ke Sampang, Bangkalan dan Kalimantan. Juga; sebagian lagi dikirim ke Rembang, Jawa Tengah, untuk di ekspor. Di sana, di Rembang, daging rajungan akan di kemas dengan kaleng dan sudah diberi bumbu, seperti produk sarden. Selain dagingnya, limbah Rajungan berupa cangkang akan dikeringkan, kemudian dikirim ke Sidoarjo, ke perusahaan pembuat keramik. Menambahkan: cangkang rajungan merupakan salah satu bahan utama keramik. Namun, harga limbah cangkang rajungan tersebut dijual seharga Rp 1000/kg.