Langsung ke konten utama

Pembukaan KKN 24 di Balai Desa Padelegan dan Silaturahim Pamong dan Tokoh Masyarakat setempat




Sore ini, Kamis (27/12/18) kelompok KKN 24 bersama perangkat Desa Padelegan melakukan pengenalan. Dalam acara tersebut, Ibnu Hajar, Kepala Desa Padelegan, menyampaikan profil sekilas Desa Padelegan.

Ikut hadir dalam acara tersebut diantaranya Sekdes, Bendahara Desa, Kepala Dusun, dan dan Kepala Urusan (Kaur) Desa. Acara di mulai pukul 16.00 hingga Maghrib tersebut berjalan dengan lancar.

Desa Padelegan memiliki luas wilayah total sebesar 906, 70 Ha, dengan pemanfaatan diantaranya: sawah 42 Ha, tanah kering 819,70 Ha, Tanah Basah 10 Ha, fasilitas Umum 31 Ha, Tanah Hutan 4 Ha. Topografi Desa Padelegan berdasarkan tinggi-rendahnya tempat dibagi menjadi dua: pertama, dataran rendah dengan luas 806, 70 Ha dan 100 Ha untuk luas daerah pesisirnya.

Ada 6 Dusun di Desa Padelegan: Dusun Modung, Bangkal, Daya Tambak, Laok Tambak, Asem Batur dan Muara.

Perbatasan Desa Padelegan di sebelah utara dengan Desa Tanjung, sebelah selatan Selat Madura, sebelah timur Desa Tanjung dan sebelah barat Desa Majungan.

Setelah acara tersebut, sebagai salah satu cara untuk lebih mengenal, kami melakukan silaturahim ke seluruh Pamong dan tokoh masyarakat dan kemarin, Minggu (30/12/18) kami selesai melaksanakannya.
Foto Saat Pembukaan KKN 24 dan Pengenalan bersama Pamong Desa Padelegan


Foto Saat Silaturahim




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Desa Padelegan Kecamatan Padewawu Kabupaten Pamekasan

Asal usul nama desa Padelegan berdasarkan riwayat yang dikisahkan masyarakat setempat berasal dari kata Padhelengan yang dalam bahasa jawa berarti tempat untuk melihat bulan (mengetahui waktu perhitungan bulan), yang sampai saat ini digunakan untuk menentukan awal dan akhir Bulan Ramadhan ataupun awal tahun Hijriyah. Karena biasa digunakan dalam pengucapan warga sekitar kemudian kata "Padhelengan" menjadi "Padelegan". Data jumlah penduduk Desa Padelegan kurang lebih 3400 jiwa dimana dusun bangkal 333 penduduk, dusun modung 258 penduduk, dusun dajah tambak 684 penduduk, dusun asam batur 542 penduduk, dusun laok tambak 765 dan dusun muarah 818 penduduk. Desa Padelegan dipimpin oleh bapak Haji Ibnu Hajar selaku kepala desa selama 2 periode mulai tahun 2019 s/d 2014, lalu dipilih oleh masyarakat kembali pada tahun 2014 s/d 2019. Luas wilayah desa Padelegan adalah 906,7 Km2 yang terbagi dari sebelah timur adalah desa Tanjung, sebelah barat adalah desa Majun

Profil Desa Padelegan Kec. Pademawu Kab. Pamekasan

Asal usul nama desa Padelegan berdasarkan riwayat yang dikisahkan masyarakat setempat berasal dari kata  Padhelengan  yang dalam bahasa jawa berarti tempat untuk melihat bulan (mengetahui waktu perhitungan bulan), yang sampai saat ini digunakan untuk menentukan awal dan akhir Bulan Ramadhan ataupun awal tahun Hijriyah. Karena biasa digunakan dalam pengucapan warga sekitar kemudian kata "Padhelengan" menjadi "Padelegan". Data jumlah penduduk Desa Padelegan kurang lebih 3400 jiwa dimana  dusun bangkal 333 penduduk, dusun modung 258 penduduk, dusun dajah tambak 684 penduduk, dusun asam batur 542 penduduk, dusun laok tambak 765  dan  dusun muarah 818 penduduk.  Desa Padelegan dipimpin oleh bapak Haji Ibnu Hajar selaku kepala desa selama 2 periode mulai tahun 2019 s/d 2014, lalu dipilih oleh masyarakat kembali pada tahun 2014 s/d 2019. Luas wilayah desa Padelegan adalah 906,7 Km2 yang terbagi dari sebelah timur adalah desa Tanjung, sebelah barat adalah desa Majungan, seb

Kunjungan Ke Home Industri MP Jumiang Indah Desa Padelegan

KKN 24 Padelegan, pada Sabtu (29/12/19) melakukan kunjungan ke MP Jumiang Indah di dusun Laok Tambak, Desa Padelegan, Pademawu, Pamekasan. MP Jumiang Indah adalah tempat sortasi Rajungan atau pengupasan Rajungan. Dalam sehari, sekitar 1 ton Rajungan dikupas dan dipisahkan bagian-bagiannya, seperti daging dan telur. Dari 1 ton Rajungan, menghasilkan daging seberat 250 Kg. Selanjutnya, daging di kemas dalam toples dan disimpan dalam pendingin. Selanjutnya, daging rajungan akan dikirim ke Sampang, Bangkalan dan Kalimantan. Juga; sebagian lagi dikirim ke Rembang, Jawa Tengah, untuk di ekspor. Di sana, di Rembang, daging rajungan akan di kemas dengan kaleng dan sudah diberi bumbu, seperti produk sarden. Selain dagingnya, limbah Rajungan berupa cangkang akan dikeringkan, kemudian dikirim ke Sidoarjo, ke perusahaan pembuat keramik. Menambahkan: cangkang rajungan merupakan salah satu bahan utama keramik. Namun, harga limbah cangkang rajungan tersebut dijual seharga Rp 1000/kg.